Waktu Tepat Kembali Berhubungan Seks Setelah Melahirkan


StudioTangkas - Banyak orang menganggap seks setelah melahirkan sebagai sesuatu yang tidak mungkin. Rasa lelah dan sederet alasan membuat keintiman bersama pasangan pun berkurang pasca-persalinan.

Faktanya, kehamilan dan proses persalinan memang menimbulkan banyak perubahan terhadap tubuh dan kehidupan seks Anda. Kendati demikian, bukan berarti seks postpartum dilarang.

Meski banyak yang berubah, seks pasca-persalinan sah-sah saja dilakukan. Seks dapat meningkatkan dan mengembalikan keintiman bersama pasangan.

"Jika keintiman tidak dijaga, pasangan akan merasa terputus dan dapat menimbulkan rasa benci," ujar psikolog Amy Levine, mengutip Parents. Seks juga dipercaya dapat meningkatkan suasana hati orang tua baru yang sedang kelelahan mengurus buah hati pertamanya dengan melepaskan serotonin, endorfin, dan oksitosin yang berperan untuk menciptakan perasaan bahagia.

"Mulai-lah dengan berciuman atau menyentuh satu sama lain dengan penuh cinta. Lanjutkan dengan seks jika Anda sudah siap," kata Levine.

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk kembali berhubungan intim setelah melahirkan?

Pada dasarnya, perubahan hormon pasca-persalinan memberikan banyak perubahan pada tubuh perempuan. Perubahan hormon membuat jaringan vagina lebih tipis dan sensitif. Selain itu, proses menyusui juga bisa menurunkan libido.



STUDIO TANGKAS adalah Agen Tangkas Online, Agen Poker Online, Agen Poker GLX
Dapatkan BONUS CASHBACK TANGKAS 10% UNLIMITED



Secara singkat, tubuh sebenarnya memerlukan 'cuti' dari hubungan seks setelah melahirkan.

Mengutip situs kesehatan Mayo Clinic, tak ada batas waktu pasti soal berapa lama Anda harus menunggu untuk kembali berhubungan seks. Namun, sebagai besar dokter merekomendasikan agar pasangan menunggu 4-6 pekan setelah persalinan.

Serviks umumnya tidak menutup sepenuhnya selama sekitar enam pekan setelah persalinan. "Jadi sampai saat itu [enam pekan setelah persalinan], ada risiko infeksi pada perempuan jika berhubungan seks," ujar ahli ginekologi Pari Ghodsi, mengutip Self.

Selain itu, jahitan pada vagina juga membuat tekanan saat berhubungan seks bisa menyebabkan ruptur uteri atau robekan pada dinding rahim.

"Jadi menunggu selama itu [enam pekan] membantu untuk memastikan Anda tidak mengalami komplikasi tersebut," ujar Ghodsi.

Seks setelah melahirkan juga akan terasa berbeda. Mengutip Healthline, sebuah studi kecil menemukan bahwa 83 persen perempuan mengalami masalah seksual selama tiga bulan pertama setelah melahirkan.

Perubahan hormon utamanya membuat vagina lebih kering, terutama jika Anda menyusui. Kondisi ini membuat seks setelah melahirkan akan menimbulkan rasa nyeri pada perempuan.


Posted by Studio Tangkas
Studio Tangkas | Agen Tangkas Online Indonesia

WhatsApp : +855 935 89 168

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Penyakit Asma dan Cara Menangkal Serangannya

Kelelawar, Hewan Pembawa 137 Virus Penyakit

Menstruasi alias haid tak jarang membuat hari-hari 'berwarna', boleh jadi mood yang naik-turun atau respons tubuh yang tak seperti biasanya. Bahkan jelang haid, perempuan kadang dibuat tidak nyaman karena kembung. Rasa tidak nyaman pada hari-hari sebelum haid tiba selalu dihubungkan dengan gejolak hormon. Anggapan ini tidak keliru. Kembung jadi efek dari fluktuasi hormon estrogen dan kadar hormon progesteron yang drop. Meggie Smith, spesialis kandungan-kebidanan, menuturkan saat kadar estrogen lebih tinggi, tubuh cenderung menahan air. "Progesteron, yang tinggi di paruh kedua siklus Anda, dapat membuat saluran pencernaan menjadi lebih lambat," kata Smith dikutip dari Women's Health Magazine. Perempuan biasanya mengalami kembung selama dua hari jelang haid. Namun ada pula yang sampai lima hari. Bagaimana cara mengatasinya? 1. Asupan makanan kaya potasium Perhatikan konsumsi makanan Anda. Isi piring dengan makanan dengan kandungan potasium atau kalium. Isabel Smith, ahli diet dan fitness di New York City menyarankan makanan tinggi potasium seperti pisang, tomat, blewah dan asparagus untuk membantu menyeimbangkan cairan tubuh. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang bisa berperan jadi diuretik alami seperti seledri, timun, semangka, dan jus lemon. Sherry Ross, ahli kesehatan perempuan di Providence Saint John's Health Center, berkata makanan ini ditambah bawang dan jahe bisa membuat tubuh terasa lebih ringan selama haid. 2. Hindari makanan pemicu gas Kembung bisa bertahan lebih lama akibat konsumsi makanan yang memicu gas. Barangkali jenis makanan seperti brokoli dan brussels sprout menginspirasi Anda untuk konsumsi makanan sehat, tetapi tidak untuk saat ini. Brokoli, kubis, kacang-kacangan, kembang kol juga brussels sprout mengandung gula kompleks yang disebut raffinose. Manusia tidak memiliki cukup banyak enzim untuk memecah jenis gula ini sehingga mengakibatkan kembung. Hal ini berpotensi memicu atau memperparah kondisi. 3. Kurangi kafein dan alkohol Jelang haid, sebaiknya Anda mengurangi atau bahkan menghindari kafein dan alkohol. Diana Bitner, spesialis kandungan di Michigan, mengatakan alkohol bisa memicu rasa tidak nyaman pada payudara, mood kacau dan kembung. "Dan kopi bisa menimbulkan stimulasi berlebihan pada saluran cerna dan mengiritasi perut, membuat Anda dehidrasi, yang mengakibatkan Anda menyimpan banyak air," imbuh dia. 4. Jauhi soda Ada sebagian yang meyakini konsumsi minuman bersoda bisa meredakan rasa tidak nyaman jelang haid. Namun Smith mengungkapkan, hal tersebut justru bisa membuat kembung semakin parah. Ini pun berlaku pada minuman berpemanis. "Jangan biarkan label-label yang menggunakan pemanis buatan membodohi Anda, mereka juga mengakibatkan kembung," kata Smith mengingatkan. Daripada minum minuman berpemanis atau bersoda, lebih baik minum air putih atau campur dengan peppermint untuk meredakan kembung. 5. Tak perlu konsumsi buah secara masif Saat perut kembung dan tidak nyaman, kadang terlintas untuk menambah konsumsi buah-buahan dan sayuran. Sebenarnya sah-sah saja dan bagus untuk kesehatan. Tetapi menambah porsi buah dan sayur selama masa haid malah membuat perut kembung. Sara Twogood, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di University of Southern California Keck School of Medicine mengatakan kembung terjadi akibat tubuh tidak terbiasa dengan asupan serat yang banyak dan dalam waktu singkat.