5 Manfaat Bedak Tabur yang Jarang Diketahui


GLXGames - Buat pemilik wajah berminyak, bedak tabur kerap jadi andalan untuk mengatasi kilap pada wajah. Bedak jenis ini mampu menyerap minyak tanpa membuat wajah terlihat jadi 'cakey' atau riasan yang terlihat terlalu tebal.

Secara umum, bedak tabur biasanya digunakan sebagai sentuhan akhir pada riasan agar lebih tahan lama.

Selain untuk 'touch up' riasan, bedak tabur pun memiliki manfaat lain yang jarang diketahui. Melansir dari Boldsky, Anda bisa menggunakan bedak tabur untuk berbagai keperluan.

1. Bulu mata lentik
Siapa yang tak ingin memiliki bulu mata lentik dan panjang? Meski sebatas rambut tipis di mata, tampilan bulu mata bisa mengubah tampilan wajah secara keseluruhan.

Sementara penggunaan maskara hanya akan bertahan dalam beberapa jam, Anda bisa mengatasinya dengan bedak tabur. Taburkan bedak pada bulu mata setelah mengaplikasikan maskara. Pastikan kondisi bulu mata masih basah.

2. Eyeshadow menyatu dengan kulit
Harus diakui, mengaplikasikan eyeshadow bukan perkara mudah. Saat diaplikasikan, sering kali eyeshadow tak menyatu dengan kulit kelopak mata.

Tapi Anda tak perlu khawatir. Siapkan bedak tabur dan kuas eyeshadow. Aplikasikan perlahan pada riasan dan garis-garis yang mengganggu pun bakal hilang.


STUDIO TANGKAS adalah Agen Tangkas Online, Agen Poker Online, Agen Poker GLX
Dapatkan BONUS CASHBACK TANGKAS 10% UNLIMITED



3. Menyulap lipstik glossy jadi mate
Mendadak tak nyaman dengan lipstik glossy yang Anda kenakan? Tak perlu repot. Sulap lipstik glossy Anda menjadi matte dengan menggunakan bedak tabur.

Taburi bibir yang telah dipulas oleh lipstik glossy dengan bedak tabur secara perlahan. Pilih bedak yang netral agar warna lipstip tidak memudar.

4. Lipstik awet seharian
Lipstik yang tak tahan lama kerap bikin repot. Daripada bolak-balik memulaskan lipstik, gunakan bedak tabur agar pulasan tahan lama.

Caranya, aplikasikan lipstik seperti biasa kemudian tempelkan tisu pada bibir. Setelah itu, taburi dengan bedak. Niscaya, lipstik bakal awet tanpa perlu touch up berkali-kali.

5. Jadi dry shampoo
Rambut lepek akibat keringat dan minyak di kulit kepala memang bisa merusak tampilan. Keramas bisa jadi solusi. Namun, ini kerap tidak memungkinkan saat waktu sudah mepet. Sebaiknya manfaatkan bedak tabur sebagai sampo kering alias dry shampoo.

Taburkan bedak pada kulit kepala, gosok seperti Anda keramas dengan sampo biasa. Setelah itu, sisir rambut untuk membuang sisa bedak. Bedak berfungsi untuk menyerap kelebihan minyak dan keringat pada rambut dan membuatnya tidak lepek lagi.


Posted by Studio Tangkas
Studio Tangkas | Agen Tangkas Online Indonesia

WhatsApp : +855 935 89 168

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Penyakit Asma dan Cara Menangkal Serangannya

Kelelawar, Hewan Pembawa 137 Virus Penyakit

Menstruasi alias haid tak jarang membuat hari-hari 'berwarna', boleh jadi mood yang naik-turun atau respons tubuh yang tak seperti biasanya. Bahkan jelang haid, perempuan kadang dibuat tidak nyaman karena kembung. Rasa tidak nyaman pada hari-hari sebelum haid tiba selalu dihubungkan dengan gejolak hormon. Anggapan ini tidak keliru. Kembung jadi efek dari fluktuasi hormon estrogen dan kadar hormon progesteron yang drop. Meggie Smith, spesialis kandungan-kebidanan, menuturkan saat kadar estrogen lebih tinggi, tubuh cenderung menahan air. "Progesteron, yang tinggi di paruh kedua siklus Anda, dapat membuat saluran pencernaan menjadi lebih lambat," kata Smith dikutip dari Women's Health Magazine. Perempuan biasanya mengalami kembung selama dua hari jelang haid. Namun ada pula yang sampai lima hari. Bagaimana cara mengatasinya? 1. Asupan makanan kaya potasium Perhatikan konsumsi makanan Anda. Isi piring dengan makanan dengan kandungan potasium atau kalium. Isabel Smith, ahli diet dan fitness di New York City menyarankan makanan tinggi potasium seperti pisang, tomat, blewah dan asparagus untuk membantu menyeimbangkan cairan tubuh. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang bisa berperan jadi diuretik alami seperti seledri, timun, semangka, dan jus lemon. Sherry Ross, ahli kesehatan perempuan di Providence Saint John's Health Center, berkata makanan ini ditambah bawang dan jahe bisa membuat tubuh terasa lebih ringan selama haid. 2. Hindari makanan pemicu gas Kembung bisa bertahan lebih lama akibat konsumsi makanan yang memicu gas. Barangkali jenis makanan seperti brokoli dan brussels sprout menginspirasi Anda untuk konsumsi makanan sehat, tetapi tidak untuk saat ini. Brokoli, kubis, kacang-kacangan, kembang kol juga brussels sprout mengandung gula kompleks yang disebut raffinose. Manusia tidak memiliki cukup banyak enzim untuk memecah jenis gula ini sehingga mengakibatkan kembung. Hal ini berpotensi memicu atau memperparah kondisi. 3. Kurangi kafein dan alkohol Jelang haid, sebaiknya Anda mengurangi atau bahkan menghindari kafein dan alkohol. Diana Bitner, spesialis kandungan di Michigan, mengatakan alkohol bisa memicu rasa tidak nyaman pada payudara, mood kacau dan kembung. "Dan kopi bisa menimbulkan stimulasi berlebihan pada saluran cerna dan mengiritasi perut, membuat Anda dehidrasi, yang mengakibatkan Anda menyimpan banyak air," imbuh dia. 4. Jauhi soda Ada sebagian yang meyakini konsumsi minuman bersoda bisa meredakan rasa tidak nyaman jelang haid. Namun Smith mengungkapkan, hal tersebut justru bisa membuat kembung semakin parah. Ini pun berlaku pada minuman berpemanis. "Jangan biarkan label-label yang menggunakan pemanis buatan membodohi Anda, mereka juga mengakibatkan kembung," kata Smith mengingatkan. Daripada minum minuman berpemanis atau bersoda, lebih baik minum air putih atau campur dengan peppermint untuk meredakan kembung. 5. Tak perlu konsumsi buah secara masif Saat perut kembung dan tidak nyaman, kadang terlintas untuk menambah konsumsi buah-buahan dan sayuran. Sebenarnya sah-sah saja dan bagus untuk kesehatan. Tetapi menambah porsi buah dan sayur selama masa haid malah membuat perut kembung. Sara Twogood, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di University of Southern California Keck School of Medicine mengatakan kembung terjadi akibat tubuh tidak terbiasa dengan asupan serat yang banyak dan dalam waktu singkat.