Protokol Kesehatan Bagi yang Mengalami Gejala Covid-19


GLXGames - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan infeksi virus corona atau Covid-19 sebagai pandemi. Status ini jelas menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat.

Seiring mewabahnya Covid-19, Kementerian Kesehatan menetapkan protokol kesehatan bagi Anda yang mengalami gejala. Protokol tersebut berlaku di seluruh Indonesia.

Mengutip situs Sehat Negeriku milik Kemenkes RI, berikut protokol kesehatan yang berlaku.

Bagi yang Mengalami Gejala COVID-19

Jika Anda merasa tidak sehat dengan gejala demam lebih dari 38 derajat Celcius dan mengalami batuk/ pilek/ nyeri tenggorokan, Anda disarankan untuk beristirahat di rumah. Jangan lupa untuk konsumsi air yang cukup. Orang dewasa disarankan untuk mengonsumsi 2 liter air atau setara dengan 8 gelas per hari.

Jika keluhan berlanjut dan disertai kesulitan bernapas seperti sesak atau napas cepat, segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

Pada saat berobat ke fasyankes, Anda harus melakukan tindakan berikut:
- Gunakan masker.
- Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar dengan cara menutup mulut dan hidung dengan tisu atau lengan atas bagian dalam.
- Usahakan tidak menggunakan transportasi massal.


STUDIO TANGKAS adalah Agen Tangkas Online, Agen Poker Online, Agen Poker GLX
Dapatkan BONUS CASHBACK TANGKAS 10% UNLIMITED



Jika memenuhi kriteria pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19, Anda akan dirujuk ke salah satu rumah sakit rujukan. Namun, jika tak memenuhi kriteria, maka tenaga kesehatan akan merekomendasikan rawat inap atau rawat jalan tergantung diagnosis dokter.

Bagi yang memenuhi kriteria PDP Covid-19, tenaga kesehatan di RS rujukan akan mengambil spesimen untuk pemeriksaan laboratorium dan dirawat di ruang isolasi.

Hasil pemeriksaan spesimen umumnya akan keluar dalam waktu 1x24 jam setelah diterima. Jika hasilnya positif, sampel spesimen akan diambil setiap hari. Pasien akan dikeluarkan dari ruang isolasi jika pemeriksaan sampel dua kali berturut-turut menyatakan negatif.

Bagi yang Pernah ke Negara Terjangkit

Selain itu, protokol kesehatan yang ditetapkan Kemenkes juga berlaku bagi masyarakat dengan kondisi sehat yang pernah melakukan perjalanan ke negara dengan transmisi lokal Covid-19 dalam waktu 14 hari ke belakang.

Anda disarankan untuk melakukan self monitoring melalui pemeriksaan tubuh sebanyak dua kali sehari. Jika muncul demam lebih dari 38 derajat Celcius atau gejala pernapasan seperti batuk/ pilek/ nyeri tenggorokan/ sesak napas, segera memeriksakan diri ke fasyankes.



Posted by Studio Tangkas
Studio Tangkas | Agen Tangkas Online Indonesia

WhatsApp : +855 935 89 168

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Penyakit Asma dan Cara Menangkal Serangannya

Kelelawar, Hewan Pembawa 137 Virus Penyakit

Menstruasi alias haid tak jarang membuat hari-hari 'berwarna', boleh jadi mood yang naik-turun atau respons tubuh yang tak seperti biasanya. Bahkan jelang haid, perempuan kadang dibuat tidak nyaman karena kembung. Rasa tidak nyaman pada hari-hari sebelum haid tiba selalu dihubungkan dengan gejolak hormon. Anggapan ini tidak keliru. Kembung jadi efek dari fluktuasi hormon estrogen dan kadar hormon progesteron yang drop. Meggie Smith, spesialis kandungan-kebidanan, menuturkan saat kadar estrogen lebih tinggi, tubuh cenderung menahan air. "Progesteron, yang tinggi di paruh kedua siklus Anda, dapat membuat saluran pencernaan menjadi lebih lambat," kata Smith dikutip dari Women's Health Magazine. Perempuan biasanya mengalami kembung selama dua hari jelang haid. Namun ada pula yang sampai lima hari. Bagaimana cara mengatasinya? 1. Asupan makanan kaya potasium Perhatikan konsumsi makanan Anda. Isi piring dengan makanan dengan kandungan potasium atau kalium. Isabel Smith, ahli diet dan fitness di New York City menyarankan makanan tinggi potasium seperti pisang, tomat, blewah dan asparagus untuk membantu menyeimbangkan cairan tubuh. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang bisa berperan jadi diuretik alami seperti seledri, timun, semangka, dan jus lemon. Sherry Ross, ahli kesehatan perempuan di Providence Saint John's Health Center, berkata makanan ini ditambah bawang dan jahe bisa membuat tubuh terasa lebih ringan selama haid. 2. Hindari makanan pemicu gas Kembung bisa bertahan lebih lama akibat konsumsi makanan yang memicu gas. Barangkali jenis makanan seperti brokoli dan brussels sprout menginspirasi Anda untuk konsumsi makanan sehat, tetapi tidak untuk saat ini. Brokoli, kubis, kacang-kacangan, kembang kol juga brussels sprout mengandung gula kompleks yang disebut raffinose. Manusia tidak memiliki cukup banyak enzim untuk memecah jenis gula ini sehingga mengakibatkan kembung. Hal ini berpotensi memicu atau memperparah kondisi. 3. Kurangi kafein dan alkohol Jelang haid, sebaiknya Anda mengurangi atau bahkan menghindari kafein dan alkohol. Diana Bitner, spesialis kandungan di Michigan, mengatakan alkohol bisa memicu rasa tidak nyaman pada payudara, mood kacau dan kembung. "Dan kopi bisa menimbulkan stimulasi berlebihan pada saluran cerna dan mengiritasi perut, membuat Anda dehidrasi, yang mengakibatkan Anda menyimpan banyak air," imbuh dia. 4. Jauhi soda Ada sebagian yang meyakini konsumsi minuman bersoda bisa meredakan rasa tidak nyaman jelang haid. Namun Smith mengungkapkan, hal tersebut justru bisa membuat kembung semakin parah. Ini pun berlaku pada minuman berpemanis. "Jangan biarkan label-label yang menggunakan pemanis buatan membodohi Anda, mereka juga mengakibatkan kembung," kata Smith mengingatkan. Daripada minum minuman berpemanis atau bersoda, lebih baik minum air putih atau campur dengan peppermint untuk meredakan kembung. 5. Tak perlu konsumsi buah secara masif Saat perut kembung dan tidak nyaman, kadang terlintas untuk menambah konsumsi buah-buahan dan sayuran. Sebenarnya sah-sah saja dan bagus untuk kesehatan. Tetapi menambah porsi buah dan sayur selama masa haid malah membuat perut kembung. Sara Twogood, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di University of Southern California Keck School of Medicine mengatakan kembung terjadi akibat tubuh tidak terbiasa dengan asupan serat yang banyak dan dalam waktu singkat.