Mengenal Carrier, Si Pembawa Penyakit yang Tak Jatuh Sakit


Judi Online - Penyebaran infeksi virus corona (Covid-19) semakin meluas. Salah satu penyebab virus sulit dikendalikan adalah silent carrier corona. Diprediksi ada banyak orang yang menjadi carrier corona dan menyebarkannya ke orang lain.

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia Profesor Zubairi Djoerban menjelaskan istilah carrier pertama kali muncul pada 1880 saat seorang tukang masak di Amerika Serikat tampak sehat tapi menderita tifoid.


"Ada perempuan bernama Mary Mallon dia membawa kuman tifoid tapi tidak sakit dan bisa menularkan," kata Zubairi, Selasa (24/3).

Sejak saat itu, para ahli mulai menemukan sejumlah penyakit yang dapat menginfeksi seseorang tanpa menimbulkan gejala atau tampak normal. Termasuk, yang terbaru pada virus corona.

Carrier corona adalah orang yang memiliki atau terinfeksi virus corona tapi tidak bergejala alias asimtompatis, terlihat seperti orang sehat, tidak merasa sakit atau memiliki gejala yang sangat ringan, namun bisa menyebabkan orang lain tertular penyakit.

Sedangkan silent carrier corona adalah pembawa virus corona dan tidak mengetahui dirinya membawa virus tersebut.

Seorang carrier corona dapat menyebarkan virus kepada beberapa orang. Data menunjukkan satu orang umumnya menyebarkan pada 2-3 orang. Namun pada sejumlah kasus, seseorang dapat menjadi penyebar super atau super spreader yakni menyebarkan ke 11 hingga 37 orang.


STUDIO TANGKAS adalah Agen Tangkas Online, Agen Poker Online, Agen Poker GLX
Dapatkan BONUS CASHBACK TANGKAS 10% UNLIMITED



Jumlah carrier corona hingga saat ini masih belum dapat dipastikan.

"Ribuan orang atau mungkin puluhan ribu orang tidak ada gejala sama sekali dan bisa menularkan ke orang lain. Diperkirakan di China ada 43 ribu silent carrier yang tidak masuk dalam data statistik corona," tutur Zubairi.

Sementara itu, dokter spesialis paru Rumah Sakit Persahabatan Erlang Samoedro mengatakan carrier corona dapat mencapai 10 persen.


"Sampai saat ini belum ada angkanya, tapi diperkirakan 10 persen. Siapa saja bisa menjadi carrier terutama yang pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19," kata Erlang.

Erlang menjelaskan setiap orang bisa menjadi carrier mulai dari anak-anak, dewasa, hingga orang tua. Namun, diperkirakan lebih banyak pada orang dewasa atau kaum milenial karena memiliki imunitas yang lebih kuat.


Pada orang tua dan memiliki penyakit penyerta gejala lebih mudah muncul dan lebih parah.

Dokter spesialis anak Aman Bhakti Pulungan menjelaskan imunitas pada tubuh seseorang mempengaruhi kemunculan gejala.

"Tergantung pada antibodi, daya tahan tubuh dan proses imunologi di dalam tubuh yang berbeda pada tiap orang," kata Aman.

Seorang carrier corona diperkirakan dapat membawa virus corona hingga 14 hari. Imun tubuh yang kuat dapat melawan dan menetralisir virus sehingga sembuh dengan sendirinya.



Posted by Studio Tangkas
Studio Tangkas | Agen Tangkas Online Indonesia

WhatsApp : +855 935 89 168

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Penyakit Asma dan Cara Menangkal Serangannya

Kelelawar, Hewan Pembawa 137 Virus Penyakit

Menstruasi alias haid tak jarang membuat hari-hari 'berwarna', boleh jadi mood yang naik-turun atau respons tubuh yang tak seperti biasanya. Bahkan jelang haid, perempuan kadang dibuat tidak nyaman karena kembung. Rasa tidak nyaman pada hari-hari sebelum haid tiba selalu dihubungkan dengan gejolak hormon. Anggapan ini tidak keliru. Kembung jadi efek dari fluktuasi hormon estrogen dan kadar hormon progesteron yang drop. Meggie Smith, spesialis kandungan-kebidanan, menuturkan saat kadar estrogen lebih tinggi, tubuh cenderung menahan air. "Progesteron, yang tinggi di paruh kedua siklus Anda, dapat membuat saluran pencernaan menjadi lebih lambat," kata Smith dikutip dari Women's Health Magazine. Perempuan biasanya mengalami kembung selama dua hari jelang haid. Namun ada pula yang sampai lima hari. Bagaimana cara mengatasinya? 1. Asupan makanan kaya potasium Perhatikan konsumsi makanan Anda. Isi piring dengan makanan dengan kandungan potasium atau kalium. Isabel Smith, ahli diet dan fitness di New York City menyarankan makanan tinggi potasium seperti pisang, tomat, blewah dan asparagus untuk membantu menyeimbangkan cairan tubuh. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang bisa berperan jadi diuretik alami seperti seledri, timun, semangka, dan jus lemon. Sherry Ross, ahli kesehatan perempuan di Providence Saint John's Health Center, berkata makanan ini ditambah bawang dan jahe bisa membuat tubuh terasa lebih ringan selama haid. 2. Hindari makanan pemicu gas Kembung bisa bertahan lebih lama akibat konsumsi makanan yang memicu gas. Barangkali jenis makanan seperti brokoli dan brussels sprout menginspirasi Anda untuk konsumsi makanan sehat, tetapi tidak untuk saat ini. Brokoli, kubis, kacang-kacangan, kembang kol juga brussels sprout mengandung gula kompleks yang disebut raffinose. Manusia tidak memiliki cukup banyak enzim untuk memecah jenis gula ini sehingga mengakibatkan kembung. Hal ini berpotensi memicu atau memperparah kondisi. 3. Kurangi kafein dan alkohol Jelang haid, sebaiknya Anda mengurangi atau bahkan menghindari kafein dan alkohol. Diana Bitner, spesialis kandungan di Michigan, mengatakan alkohol bisa memicu rasa tidak nyaman pada payudara, mood kacau dan kembung. "Dan kopi bisa menimbulkan stimulasi berlebihan pada saluran cerna dan mengiritasi perut, membuat Anda dehidrasi, yang mengakibatkan Anda menyimpan banyak air," imbuh dia. 4. Jauhi soda Ada sebagian yang meyakini konsumsi minuman bersoda bisa meredakan rasa tidak nyaman jelang haid. Namun Smith mengungkapkan, hal tersebut justru bisa membuat kembung semakin parah. Ini pun berlaku pada minuman berpemanis. "Jangan biarkan label-label yang menggunakan pemanis buatan membodohi Anda, mereka juga mengakibatkan kembung," kata Smith mengingatkan. Daripada minum minuman berpemanis atau bersoda, lebih baik minum air putih atau campur dengan peppermint untuk meredakan kembung. 5. Tak perlu konsumsi buah secara masif Saat perut kembung dan tidak nyaman, kadang terlintas untuk menambah konsumsi buah-buahan dan sayuran. Sebenarnya sah-sah saja dan bagus untuk kesehatan. Tetapi menambah porsi buah dan sayur selama masa haid malah membuat perut kembung. Sara Twogood, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di University of Southern California Keck School of Medicine mengatakan kembung terjadi akibat tubuh tidak terbiasa dengan asupan serat yang banyak dan dalam waktu singkat.