Banyak yang Tak Tahu, Ternyata Olahraga Turunkan Risiko Kanker


Studio Tangkas - Banyak ahli meyakini terdapat hubungan antara olahraga dan penurunan risiko kanker. Olahraga yang rutin dilakukan diyakini dapat menurunkan angka kasus kanker. Kathryn Schmitz, profesor Kesehatan Masyarakat dengan spesialisasi kanker di Penn State University, mengatakan, dahulu menyuruh pasien untuk berolahraga setelah terserang penyakit jantung akan mengundang kritikan.

Namun, sekarang olahraga memiliki manfaat nyata untuk kesehatan jantung sekaligus masa pemulihan. Hal serupa diyakini juga berlaku untuk kanker. Publikasi terbaru menganjurkan dokter meresepkan olahraga bagi pasien guna mengurangi risiko kanker tertentu sekaligus meningkatkan hasil pengobatan dan kualitas hidup pasien kanker.

Schmitz menjelaskan, olahraga dipercaya berkontribusi dalam mencegah kanker kandung kemih, payudara, usus, esofagus, ginjal, perut, hingga rahim. Guideline yang ditulis Schmitz bekerja sama dengan American College of Sports Medicine, American Cancer Society, dan 14 grup lainnya juga menyebutkan bahwa olahraga bisa membantu meningkatkan harapan hidup pasien kanker usus dan prostat.


STUDIO TANGKAS adalah Agen Tangkas Online, Agen Poker Online, Agen Poker GLX
Dapatkan BONUS CASHBACK TANGKAS 10%



Dalam hal ini termasuk meningkatnya kualitas hidup pasien dalam menerima efek samping pengobatan kanker. Lalu, berapa frekuensi yang disarankan untuk berolah raga dalam seminggu? Peneliti merekomendasikan pasien kanker melakukan 30 menit aerobik moderat selama tiga kali dalam seminggu serta latihan beban 2-3 kali seminggu.

“Peneliti sebelumnya meneliti apakah ada aturan frekuensi tertentu olahraga yang dianjurkan bagi pasien kanker, tapi rekomendasi 30 menit, seminggu tiga kali sudah cukup mewakili,” kata Schmitz. Adapun sebagai pencegahan kanker, disarankan melakukan olahraga moderat setidaknya 150 menit atau 75 menit olahraga high impact satu kali seminggu, demikian dikutip Healthline .

“Kami tidak tahu angka pasti berapa kali olahraga yang dibutuhkan dalam seminggu untuk mencegah kanker. Yang pasti, semakin sering dilakukan semakin baik,” beber Alpa Patel dari American Cancer SocietyĆ­s, senior selaku direktur sains untuk penelitian epidemiologi.

Menurut Patel, olahraga berdampak positif terhadap penurunan inflamasi, mengontrol gula darah dan hormon seks, serta meningkatkan metabolisme dan fungsi imunitas.



Posted by Studio Tangkas
Studio Tangkas | Agen Tangkas Online Indonesia

WhatsApp : +855 935 89 168

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Penyakit Asma dan Cara Menangkal Serangannya

Kelelawar, Hewan Pembawa 137 Virus Penyakit

Menstruasi alias haid tak jarang membuat hari-hari 'berwarna', boleh jadi mood yang naik-turun atau respons tubuh yang tak seperti biasanya. Bahkan jelang haid, perempuan kadang dibuat tidak nyaman karena kembung. Rasa tidak nyaman pada hari-hari sebelum haid tiba selalu dihubungkan dengan gejolak hormon. Anggapan ini tidak keliru. Kembung jadi efek dari fluktuasi hormon estrogen dan kadar hormon progesteron yang drop. Meggie Smith, spesialis kandungan-kebidanan, menuturkan saat kadar estrogen lebih tinggi, tubuh cenderung menahan air. "Progesteron, yang tinggi di paruh kedua siklus Anda, dapat membuat saluran pencernaan menjadi lebih lambat," kata Smith dikutip dari Women's Health Magazine. Perempuan biasanya mengalami kembung selama dua hari jelang haid. Namun ada pula yang sampai lima hari. Bagaimana cara mengatasinya? 1. Asupan makanan kaya potasium Perhatikan konsumsi makanan Anda. Isi piring dengan makanan dengan kandungan potasium atau kalium. Isabel Smith, ahli diet dan fitness di New York City menyarankan makanan tinggi potasium seperti pisang, tomat, blewah dan asparagus untuk membantu menyeimbangkan cairan tubuh. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang bisa berperan jadi diuretik alami seperti seledri, timun, semangka, dan jus lemon. Sherry Ross, ahli kesehatan perempuan di Providence Saint John's Health Center, berkata makanan ini ditambah bawang dan jahe bisa membuat tubuh terasa lebih ringan selama haid. 2. Hindari makanan pemicu gas Kembung bisa bertahan lebih lama akibat konsumsi makanan yang memicu gas. Barangkali jenis makanan seperti brokoli dan brussels sprout menginspirasi Anda untuk konsumsi makanan sehat, tetapi tidak untuk saat ini. Brokoli, kubis, kacang-kacangan, kembang kol juga brussels sprout mengandung gula kompleks yang disebut raffinose. Manusia tidak memiliki cukup banyak enzim untuk memecah jenis gula ini sehingga mengakibatkan kembung. Hal ini berpotensi memicu atau memperparah kondisi. 3. Kurangi kafein dan alkohol Jelang haid, sebaiknya Anda mengurangi atau bahkan menghindari kafein dan alkohol. Diana Bitner, spesialis kandungan di Michigan, mengatakan alkohol bisa memicu rasa tidak nyaman pada payudara, mood kacau dan kembung. "Dan kopi bisa menimbulkan stimulasi berlebihan pada saluran cerna dan mengiritasi perut, membuat Anda dehidrasi, yang mengakibatkan Anda menyimpan banyak air," imbuh dia. 4. Jauhi soda Ada sebagian yang meyakini konsumsi minuman bersoda bisa meredakan rasa tidak nyaman jelang haid. Namun Smith mengungkapkan, hal tersebut justru bisa membuat kembung semakin parah. Ini pun berlaku pada minuman berpemanis. "Jangan biarkan label-label yang menggunakan pemanis buatan membodohi Anda, mereka juga mengakibatkan kembung," kata Smith mengingatkan. Daripada minum minuman berpemanis atau bersoda, lebih baik minum air putih atau campur dengan peppermint untuk meredakan kembung. 5. Tak perlu konsumsi buah secara masif Saat perut kembung dan tidak nyaman, kadang terlintas untuk menambah konsumsi buah-buahan dan sayuran. Sebenarnya sah-sah saja dan bagus untuk kesehatan. Tetapi menambah porsi buah dan sayur selama masa haid malah membuat perut kembung. Sara Twogood, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di University of Southern California Keck School of Medicine mengatakan kembung terjadi akibat tubuh tidak terbiasa dengan asupan serat yang banyak dan dalam waktu singkat.