3 Jenis Vaksin Pneumonia yang Direkomendasikan


Studio Tangkas - Pneumonia mendadak jadi 'trending topic' akibat kasus di Wuhan, China akhir tahun lalu. Orang berlomba mencari vaksin pneumonia karena ketakutan akan tertular pneumonia Wuhan.

Padahal vaksin pneumonia Wuhan belum ada. Erlina Burhan, Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PP PDPI) mengatakan pembuatan vaksin memerlukan waktu yang tidak singkat. Sedangkan outbreak baru terjadi akhir tahun lalu.

"Vaksinnya belum ada jadi enggak perlu membabibuta minta vaksin," kata dia saat konferensi pers di Rumah PDPI, Cipinang, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Sedangkan untuk kebutuhan vaksin pneumonia, selain pneumonia Wuhan, ada tiga jenis vaksin yang direkomendasikan.

1. Vaksin Pneumokokus

Vaksin Pneumokokus biasa disebut PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine). Vaksin PCV13 (merk dagang Prevnar) mampu memberikan kekebalan terhadap 13 strain bakteri atau individu bakteri dari spesies Streptococcus pneumoniae.

Streptococcus pneumoniae adalah bakteri yang paling sering menimbulkan penyakit pneumokokus pada manusia. Jika bakteri masuk ke aliran darah mengakibatkan meningitis dan jika menyerang paru-paru bisa mengakibatkan penyakit yang dikenal dengan pneumonia.

Vaksin bisa melindungi manusia hingga jangka waktu tiga tahun. Vaksin PCV13 umumnya diberikan pada bayi dan anak di bawah usia 2 tahun.


STUDIO TANGKAS adalah Agen Tangkas Online, Agen Poker Online, Agen Poker GLX
Dapatkan BONUS CASHBACK TANGKAS 10%



2. Vaksin Pneumokokus PPSV23

Jika PCV13 ditujukan untuk bayi dan balita, maka untuk orang dewasa diberikan vaksin PPV23 (nama dagang Pneumovax 23). Vaksin pneumonia ini memberikan proteksi terhadap 23 strain bakteri pneumokokus.

vaksin pneumonia

Orang dewasa yang dimaksud adalah mereka yang berusia 65 tahun ke atas atau usia 2-64 tahun dengan kondisi khusus antara lain sudah lama menderita penyakit tertentu (penyakit jantung, penyakit paru-paru, diabetes, kecanduan alkohol, atau sirosis), menderita penyakit yang mengurangi perlawanan tubuh terhadap infeksi (kanker kelenjar getah bening, gagal ginjal, kerusakan limpa), menjalani pengobatan (steroid, terapi radiasi), merokok atau menderita asma. 

3. Vaksin Hib

Buat negara berkembang, bakteri Haemophilus influenzae type B (Hib) adalah penyebab pneumonia dan meningitis utama. Di Indonesia, vaksin pneumonia akibat Hib masuk dalam program imunisasi untuk bayi.

Infeksi bakteri Hib 90 persen terjadi pada anak usia di bawah 5 tahun. Mengutip dari Alodokter, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada 2017 menyarankan pemberian vaksin Hib pada anak secara bertahap mulai usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan dan booster diberikan antara usia 15 bulan hingga 18 bulan.

Ketiga vaksin pneumonia ini berguna untuk mengurangi risiko kemungkinan terkena pneumonia, namun bukan untuk pneumonia Wuhan.


Posted by Studio Tangkas
Studio Tangkas | Agen Tangkas Online Indonesia

WhatsApp : +855 935 89 168

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Penyakit Asma dan Cara Menangkal Serangannya

Kelelawar, Hewan Pembawa 137 Virus Penyakit

Menstruasi alias haid tak jarang membuat hari-hari 'berwarna', boleh jadi mood yang naik-turun atau respons tubuh yang tak seperti biasanya. Bahkan jelang haid, perempuan kadang dibuat tidak nyaman karena kembung. Rasa tidak nyaman pada hari-hari sebelum haid tiba selalu dihubungkan dengan gejolak hormon. Anggapan ini tidak keliru. Kembung jadi efek dari fluktuasi hormon estrogen dan kadar hormon progesteron yang drop. Meggie Smith, spesialis kandungan-kebidanan, menuturkan saat kadar estrogen lebih tinggi, tubuh cenderung menahan air. "Progesteron, yang tinggi di paruh kedua siklus Anda, dapat membuat saluran pencernaan menjadi lebih lambat," kata Smith dikutip dari Women's Health Magazine. Perempuan biasanya mengalami kembung selama dua hari jelang haid. Namun ada pula yang sampai lima hari. Bagaimana cara mengatasinya? 1. Asupan makanan kaya potasium Perhatikan konsumsi makanan Anda. Isi piring dengan makanan dengan kandungan potasium atau kalium. Isabel Smith, ahli diet dan fitness di New York City menyarankan makanan tinggi potasium seperti pisang, tomat, blewah dan asparagus untuk membantu menyeimbangkan cairan tubuh. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang bisa berperan jadi diuretik alami seperti seledri, timun, semangka, dan jus lemon. Sherry Ross, ahli kesehatan perempuan di Providence Saint John's Health Center, berkata makanan ini ditambah bawang dan jahe bisa membuat tubuh terasa lebih ringan selama haid. 2. Hindari makanan pemicu gas Kembung bisa bertahan lebih lama akibat konsumsi makanan yang memicu gas. Barangkali jenis makanan seperti brokoli dan brussels sprout menginspirasi Anda untuk konsumsi makanan sehat, tetapi tidak untuk saat ini. Brokoli, kubis, kacang-kacangan, kembang kol juga brussels sprout mengandung gula kompleks yang disebut raffinose. Manusia tidak memiliki cukup banyak enzim untuk memecah jenis gula ini sehingga mengakibatkan kembung. Hal ini berpotensi memicu atau memperparah kondisi. 3. Kurangi kafein dan alkohol Jelang haid, sebaiknya Anda mengurangi atau bahkan menghindari kafein dan alkohol. Diana Bitner, spesialis kandungan di Michigan, mengatakan alkohol bisa memicu rasa tidak nyaman pada payudara, mood kacau dan kembung. "Dan kopi bisa menimbulkan stimulasi berlebihan pada saluran cerna dan mengiritasi perut, membuat Anda dehidrasi, yang mengakibatkan Anda menyimpan banyak air," imbuh dia. 4. Jauhi soda Ada sebagian yang meyakini konsumsi minuman bersoda bisa meredakan rasa tidak nyaman jelang haid. Namun Smith mengungkapkan, hal tersebut justru bisa membuat kembung semakin parah. Ini pun berlaku pada minuman berpemanis. "Jangan biarkan label-label yang menggunakan pemanis buatan membodohi Anda, mereka juga mengakibatkan kembung," kata Smith mengingatkan. Daripada minum minuman berpemanis atau bersoda, lebih baik minum air putih atau campur dengan peppermint untuk meredakan kembung. 5. Tak perlu konsumsi buah secara masif Saat perut kembung dan tidak nyaman, kadang terlintas untuk menambah konsumsi buah-buahan dan sayuran. Sebenarnya sah-sah saja dan bagus untuk kesehatan. Tetapi menambah porsi buah dan sayur selama masa haid malah membuat perut kembung. Sara Twogood, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di University of Southern California Keck School of Medicine mengatakan kembung terjadi akibat tubuh tidak terbiasa dengan asupan serat yang banyak dan dalam waktu singkat.