10 Penyebab Rasa Nyeri pada Organ Kewanitaan saat Bercinta


GLXGames - Sama seperti olahraga lari yang membuat kaki pegal, bercinta juga bisa menimbulkan efek-efek tertentu yang dirasakan tubuh. Salah satunya adalah sensasi terbakar pada organ intim kewanitaan yang dirasakan setelah bercinta.

The American College of Gynecologist and Obstetricians mencatat, 3 dari 4 perempuan mengeluhkan rasa sakit saat bercinta. Keluhan itu umumnya muncul seperti nyeri sensasi terbakar.

Bukan tanpa alasan rasa nyeri itu muncul. Berikut beberapa hal yang bisa jadi penyebabnya, mengutip Cosmopolitan.

1. Pemakaian sex toys

Mainan seks alias sex toys bisa menambah sensasi kala bercinta. Namun, di balik kenikmatannya, mainan seks juga bisa berkontribusi pada munculnya sensasi terbakar di vagina. Bahan yang digunakan dan kebersihan mainan seks bisa jadi penyebabnya.

"Sex toys dibuat dari bahan berbeda, jadi pastikan Anda membaca detail produk sebelum membeli. Pilihan yang terbaik pilih mainan yang tidak mengandung lateks, bahan kimia berbahaya seperti phthalates dan tidak berpori," kata ahli ginekologi, Jodie Horton.

Selain itu, sensasi terbakar juga bisa timbul saat mainan seks tak dibersihkan dengan baik. Horton menekankan untuk selalu membersihkan mainan seks dengan sabun tanpa pewangi dan air hangat setelah dipakai demi menghilangkan bakteri penyebab infeksi.

2. Detergen

Jangan melulu salahkan momen bercinta. Rasa nyeri pada organ intim kewanitaan juga bisa diakibatkan oleh detergen yang digunakan. Beberapa bahan dan kandungan dalam detergen bisa menimbulkan sensasi terbakar pada vagina.

"Jika vagina terasa seperti terbakar, segera ganti detergen dan oleskan bahan-bahan yang menenangkan kulit seperti gel lidah buaya atau shea butter," ujar ahli ginekologi lain, Felice Gersh.

Jika iritasi tak kunjung menghilang dalam tiga hari, segera konsultasikan dengan dokter.

3. Infeksi

Baik infeksi jamur maupun bacterial vaginosis (BV) bisa mengakibatkan sensasi terbakar pada vagina ketika ada penetrasi. Infeksi umumnya dibarengi dengan keputihan.

Infeksi saluran kencing juga turut berkontribusi pada sensasi terbakar usai bercinta. Infeksi ini membuat saluran kencing dan kemih meradang sehingga tekanan pada area tersebut bakal menimbulkan rasa tidak nyaman.

4. Stres

Jangan salah, stres bisa memengaruhi hormon sekaligus proses lubrikasi alami pada vagina.

Saat Anda merasa cemas, maka akan timbul kekeringan yang bisa mengakibatkan kulit pada area organ intim kewanitaan seperti terbakar dan tidak nyaman. Untuk mengatasinya, gunakan lubrikan dan tambah durasi foreplay.

5. Luka pasca-trauma

Trauma atau luka yang pernah ada bisa menimbulkan sensasi terbakar usai bercinta. Jen Gunter dalam bukunya The Vagina Bible menjelaskan, persalinan normal bisa mengakibatkan luka di antara bukaan vagina. Akibatnya, timbul rasa sakit pada organ intim kewanitaan. Pada beberapa kasus, prosedur operasi diperlukan untuk memulihkannya.

Rasa nyeri umumnya muncul karena jaringan luka yang cukup rapuh sehingga penetrasi bisa membuatnya rusak. Rasa sakit terkadang dibarengi dengan sensasi terbakar.


STUDIO TANGKAS adalah Agen Tangkas Online, Agen Poker Online, Agen Poker GLX
Dapatkan BONUS CASHBACK TANGKAS 10% UNLIMITED



6. Sabun kewanitaan

Anda disarankan untuk meninggalkan penggunaan produk sabun kewanitaan. Ahli ginekologi Alyssa Dweck mengatakan, produk sabun kewanitaan menjadi penyebab umum sensasi terbakar pada organ intim setelah berhubungan seks.

Jika ingin membersihkan area genitalia, Dweck menyarankan Anda untuk cukup membersihkannya pada area vulva dan gunakan sabun lembut tanpa pewarna atau pewangi.

7. Cukur rambut kemaluan

Cukur rambut kemaluan atau bulu pubis jadi hal lumrah. Meski pencukuran dilakukan di bulu bagian vulva, rasa terbakar masih bisa timbul. Pencukuran kadang menimbulkan iritasi akibat penggunaan pisau cukur.

Untuk menghindari iritasi, cukur searah pertumbuhan bulu. Pastikan pisau cukur selalu bersih dan tidak tertutup kotoran atau krim cukur. Setelah bercukur, gunakan pelembap yang mengandung petroleum.

8. Lubrikan atau kondom

Lubrikan atau kondom tertentu bisa mengakibatkan rasa terbakar usai bercinta. Namun, bukan berarti Anda tak disarankan menggunakan kondom atau lubrikan.

Spesialis kandungan, Leah Millheiser merekomendasikan lubrikan tanpa kandungan gliserin untuk pemilik kulit sensitif. Pilih juga kondom berbahan dasar non-lateks. Pasalnya, sering kali alergi tetap muncul sekali pun pada orang tanpa alergi lateks.

Selain itu, hindari pula kondom dengan tambahan aroma, rasa, atau spermisida yang biasanya mengandung bahan kimia nonoxynol-9. Bahan ini bisa mengakibatkan abrasi pada dinding vagina dan menimbulkan sensasi terbakar.

9. Perubahan hormon

Perubahan hormon bertanggung jawab pada kekeringan vagina. Hal ini umum terjadi pada perempuan yang telah memasuki masa menopause. Sementara pada usia muda, kekeringan disebabkan oleh penggunaan pil penunda kehamilan.

Millheiser mengatakan, kasus sensasi terbakar pada organ intim kewanitaan kebanyakan disebabkan oleh provoked vestibulodynia (PVD) yang dialami pasien. PVD terjadi akibat penggunaan pil penunda kehamilan dengan kandungan hormon yang rendah. PVD berkontribusi pada rasa sakit saat bercinta dan kemerahan pada vagina.

"Vagina Anda bertingkah seperti perempuan menopause karena Anda hanya mendapatkan sedikit hormon," katanya.
Ilustrasi Bercinta, Ilustrasi Bersetubuh, Ilustrasi Hubungan Suami Istri, Ilustrasi Hubungan Seks, Ilustrasi Hubungan Sex, Ilustrasi Berhubungan Seks, Ilustrasi Berhubungan Sex, Ilustrasi Hubungan Badan, Ilustrasi Berhubungan Badan

10. Gaya seks

Di luar penggunaan kondom, lubrikan, atau konsumsi pil, sensasi terbakar bisa timbul karena gaya seks yang terlalu 'keras'. Dweck berkata, iritasi timbul karena seks yang terlalu kuat dan keras.

Seks yang terlalu keras bisa mengakibatkan luka atau sayatan pada dinding vagina. Luka ini sangat kecil dan tidak berdarah, tapi bisa menimbulkan sensasi terbakar saat bercinta atau saat buang air kecil. Kondisi ini umumnya bisa hilang dengan sendirinya.

Sebaiknya hindari seks selama 1-2 minggu setelah masa penyembuhan. Upaya ini juga bisa ditambah dengan berendam dalam air hangat.



Posted by Studio Tangkas
Studio Tangkas | Agen Tangkas Online Indonesia

WhatsApp : +855 935 89 168

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal Penyakit Asma dan Cara Menangkal Serangannya

Kelelawar, Hewan Pembawa 137 Virus Penyakit

Menstruasi alias haid tak jarang membuat hari-hari 'berwarna', boleh jadi mood yang naik-turun atau respons tubuh yang tak seperti biasanya. Bahkan jelang haid, perempuan kadang dibuat tidak nyaman karena kembung. Rasa tidak nyaman pada hari-hari sebelum haid tiba selalu dihubungkan dengan gejolak hormon. Anggapan ini tidak keliru. Kembung jadi efek dari fluktuasi hormon estrogen dan kadar hormon progesteron yang drop. Meggie Smith, spesialis kandungan-kebidanan, menuturkan saat kadar estrogen lebih tinggi, tubuh cenderung menahan air. "Progesteron, yang tinggi di paruh kedua siklus Anda, dapat membuat saluran pencernaan menjadi lebih lambat," kata Smith dikutip dari Women's Health Magazine. Perempuan biasanya mengalami kembung selama dua hari jelang haid. Namun ada pula yang sampai lima hari. Bagaimana cara mengatasinya? 1. Asupan makanan kaya potasium Perhatikan konsumsi makanan Anda. Isi piring dengan makanan dengan kandungan potasium atau kalium. Isabel Smith, ahli diet dan fitness di New York City menyarankan makanan tinggi potasium seperti pisang, tomat, blewah dan asparagus untuk membantu menyeimbangkan cairan tubuh. Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi makanan yang bisa berperan jadi diuretik alami seperti seledri, timun, semangka, dan jus lemon. Sherry Ross, ahli kesehatan perempuan di Providence Saint John's Health Center, berkata makanan ini ditambah bawang dan jahe bisa membuat tubuh terasa lebih ringan selama haid. 2. Hindari makanan pemicu gas Kembung bisa bertahan lebih lama akibat konsumsi makanan yang memicu gas. Barangkali jenis makanan seperti brokoli dan brussels sprout menginspirasi Anda untuk konsumsi makanan sehat, tetapi tidak untuk saat ini. Brokoli, kubis, kacang-kacangan, kembang kol juga brussels sprout mengandung gula kompleks yang disebut raffinose. Manusia tidak memiliki cukup banyak enzim untuk memecah jenis gula ini sehingga mengakibatkan kembung. Hal ini berpotensi memicu atau memperparah kondisi. 3. Kurangi kafein dan alkohol Jelang haid, sebaiknya Anda mengurangi atau bahkan menghindari kafein dan alkohol. Diana Bitner, spesialis kandungan di Michigan, mengatakan alkohol bisa memicu rasa tidak nyaman pada payudara, mood kacau dan kembung. "Dan kopi bisa menimbulkan stimulasi berlebihan pada saluran cerna dan mengiritasi perut, membuat Anda dehidrasi, yang mengakibatkan Anda menyimpan banyak air," imbuh dia. 4. Jauhi soda Ada sebagian yang meyakini konsumsi minuman bersoda bisa meredakan rasa tidak nyaman jelang haid. Namun Smith mengungkapkan, hal tersebut justru bisa membuat kembung semakin parah. Ini pun berlaku pada minuman berpemanis. "Jangan biarkan label-label yang menggunakan pemanis buatan membodohi Anda, mereka juga mengakibatkan kembung," kata Smith mengingatkan. Daripada minum minuman berpemanis atau bersoda, lebih baik minum air putih atau campur dengan peppermint untuk meredakan kembung. 5. Tak perlu konsumsi buah secara masif Saat perut kembung dan tidak nyaman, kadang terlintas untuk menambah konsumsi buah-buahan dan sayuran. Sebenarnya sah-sah saja dan bagus untuk kesehatan. Tetapi menambah porsi buah dan sayur selama masa haid malah membuat perut kembung. Sara Twogood, asisten profesor kebidanan dan ginekologi di University of Southern California Keck School of Medicine mengatakan kembung terjadi akibat tubuh tidak terbiasa dengan asupan serat yang banyak dan dalam waktu singkat.